Beginilah ciri-ciri kalau cowok
sedang naksir cewek:
1. Mulai sering kirim SMS
Nggak mesti genit-genit gimana gitu, tapi biasanya frekuensi jadi nambah. Kalo cuma sekadar cek cek ombak, biasanya pake kalimat pancingan yang akan membuat kita merasa terpanggil untuk membalas. Misalnya: “Hei, besok jangan lupa meeting jam 10.30. Inget kan tempatnya dimana?” Dan kita akan otomatis membalas: “Inget.” Bila kita tidak ingat atau memang suka juga sama si pengirim, kita akan menjawab: “Eng.. di Gedung XYZ kan?” maka bila si pengirim emang ngecengin kita, dia akan menjawab: “Di gedung XYZ. Mau dijemput?” Setelah itu, silakan memutuskan mau diteruskan atau tidak.
Nggak mesti genit-genit gimana gitu, tapi biasanya frekuensi jadi nambah. Kalo cuma sekadar cek cek ombak, biasanya pake kalimat pancingan yang akan membuat kita merasa terpanggil untuk membalas. Misalnya: “Hei, besok jangan lupa meeting jam 10.30. Inget kan tempatnya dimana?” Dan kita akan otomatis membalas: “Inget.” Bila kita tidak ingat atau memang suka juga sama si pengirim, kita akan menjawab: “Eng.. di Gedung XYZ kan?” maka bila si pengirim emang ngecengin kita, dia akan menjawab: “Di gedung XYZ. Mau dijemput?” Setelah itu, silakan memutuskan mau diteruskan atau tidak.
2. Mulai membahasakan diri dengan
‘beda’
Selain rayuan standar yang basi yaitu: “Udah makan?”, ada satu hal yang sering dilewatkan oleh perempuan-perempuan sibuk namun sering menjadi alasan untuk jatuh cinta searah oleh perempuan-perempuan ge-er yaitu: penggunaan cara membahasakan diri. Si perempuan sibuk (apalagi yang kerja di bidang seperti saya dimana sapaan ‘darling’, ’sayang’ dan sebagainya adalah normal) biasanya akan mengabaikan pembahasaan diri yang digunakan si lelaki.
Selain rayuan standar yang basi yaitu: “Udah makan?”, ada satu hal yang sering dilewatkan oleh perempuan-perempuan sibuk namun sering menjadi alasan untuk jatuh cinta searah oleh perempuan-perempuan ge-er yaitu: penggunaan cara membahasakan diri. Si perempuan sibuk (apalagi yang kerja di bidang seperti saya dimana sapaan ‘darling’, ’sayang’ dan sebagainya adalah normal) biasanya akan mengabaikan pembahasaan diri yang digunakan si lelaki.
Misalnya, yang biasa bilang “Lo udah
makan? Mau nitip gak sama gue?” bila memang ngeceng akan berubah menjadi: “Kamu
udah makan? Aku beliin ya?” Nah.. untuk perempuan-perempuan ge-eran, dipanggil
‘kamu‘ oleh si ‘aku‘ akan menyebabkan sindroma kalut dan galau yang besar-besaran
padahal sebenarnya belum cenchu. Walau begitu, sampai detik ini saya masih agak
bias dengan cowok-cowok yang biasa membahasakan dirinya dengan NAMA SENDIRI
secara cowok-cowok ini menurut saya rada bikin ilfil. Gimana ya, pudar sudah
bayangan kejantanan idaman bila ada cowok yang bilang begini pada saya: “Miund
itu cute banget ya.. Dadang jadi naksir..” TIDAAAKKKK!
3. Mulai sering nelpon dengan alasan
yang kurang signifikan
Lelaki yang pandai merayu sering melakukan hal ini dengan teknik yang sedemikian cantik sehingga ia tidak pernah kehabisan bahan pembicaraan. Tapi lelaki pemula yang baru coba-coba biasanya agak gagal disini. Nah, kegagalan itulah yang dapat kita terima sebagai indikasi ‘naksir’. Adapun contoh kasus yang dimaksud adalah demikian:
Lelaki yang pandai merayu sering melakukan hal ini dengan teknik yang sedemikian cantik sehingga ia tidak pernah kehabisan bahan pembicaraan. Tapi lelaki pemula yang baru coba-coba biasanya agak gagal disini. Nah, kegagalan itulah yang dapat kita terima sebagai indikasi ‘naksir’. Adapun contoh kasus yang dimaksud adalah demikian:
Cowok: “Hai, lagi dimana?”
Cewek: “Lagi dirumah..”
Cowok: “Oh. Udah makan?”
Cewek: “Belom. Kamu?”
Cowok: “Udah. Kamu makan dong, nanti sakit”
Cowok: “Nggak ah. Ntar gendut”
Cowok: “Oh ya udah..”
Cewek: “Lagi dirumah..”
Cowok: “Oh. Udah makan?”
Cewek: “Belom. Kamu?”
Cowok: “Udah. Kamu makan dong, nanti sakit”
Cowok: “Nggak ah. Ntar gendut”
Cowok: “Oh ya udah..”
Itu cowok yang kurang pengalaman.
Kalau dia memang jago, pembicaraan tidak berhenti disini melainkan akan lanjut
kurang lebih seperti ini:
Cowok: “Ah kamu nggak gendut kok.”
Cewek: “Gendut ah.”
Cowok: “Kalo kamu gendut, mana mungkin aku rajin telepon-telepon kamu?”
Cewek: “Gendut ah.”
Cowok: “Kalo kamu gendut, mana mungkin aku rajin telepon-telepon kamu?”
Dan bila si cewek berminat pada si
cowok tapi masih tahap pemula, biasanya ini tanggapannya..
Cewek: “Ah kamu bisa aja..”
Basi! Seorang cewek yang punya minat
dan lumayan jago mengaduk suasana, akan bilang hal yang mirip-mirip seperti
ini:
Cewek: “Oya? Selain karena aku gak
gendut, apa lagi alasan kamu telepon-telepon aku?”
Duer. Ini akan memancing si cowok
untuk berpikir lebih keras, paling tidak untuk sesaat. Ingat, perhatikan
konteks pembicaraan karena disanalah kuncinya.
Lanjut ke postingan selnjutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar